Skip to main content

Tak Henti-henti, DPRD Mukomuko Tekankan Prokes Cegah Penyebaran COVID-19

Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini
Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini

Mukomuko - Untuk memutus mata rantai virus corona (Covid-19), DPRD Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu terus mendorong pemerintah setempat dan Satgas Penanganan COVID-19 menegakkan penerapan Peraturan Daerah tentang Disiplin Protokol Kesehatan.

“Kita sudah ada perda penegakan disiplin protokol kesehatan, untuk pencegahan awal marilah protokol kesehatan diterapkan lagi,” kata Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini, Minggu (25/4)

Ia mengatakan hal ini menindaklanjuti hasil rapat koordinasi pemerintah setempat bersama dengan Satgas Penanganan COVID-19 dalam rangka penanganan COVID-19 di daerah ini.

Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini

Ia menyatakan, meskipun di tingkat pemerintah pusat ada sedikit pengurangan jumlah kasus COVID-19, tetapi kasus penyebaran COVID-19 di daerah ini terus mengalami peningkatan sehingga protokol kesehatan perlu ditingkatkan lagi.

Ia mengatakan masyarakat di daerah ini, terutama di Kecamatan Kota Mukomuko semakin lengah dengan penyakit ini, kini masyarakat semakin mengabaikan protokol kesehatan.

“Saya mengajak segenap eleman masyarakat di daerah ini mematuhi protokol kesehatan. Sebagai upaya untuk mencegah penularan dan penyebaeran virus corona jenis baru di daerah ini,” ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini

Lanjutnya, terkait dengan angka kematian pasien COVID-19 di daerah ini sebesar tiga persen, atau tertinggi dibandingkan Bengkulu 2,75 persen dan nasional dua persen. Ia meminta pemerintah setempat terutama instansi terkait untuk melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran apakah semua meninggal dunia akibat virus corona. Karena ada salah satu warga setempat yang sudah lama mengalami sakit kronis yang meninggal dunia karena COVID-19. Padahal orang ini sudah lama mengalami penyakit kronis.

Ia menyatakan, meskipun secara data medis orang yang meninggal karena COVID-19 tidak terbantahkan. Tetapi tenaga kesehatan perlu teliti untuk memastikan status orang ini meninggal karena COVID-19 atau tidak.

Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa 3.759 sampel. Sebanyak 690 orang warga di antaranya yang dinyatakan positif terjangkit virus corona, sebanyak 21 orang di antaranya meninggal dunia. (Adv)

Dibaca 8 kali

Facebook comments