Skip to main content

Plt Gubernur: Pers Harus Profesional Menjalani Fungsi Kontrol Sosial

Bengkulu
Seminar Media Massa Antikorulsi, Selasa (14/11/2017).


Bengkulu - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan, Pers merupakan pilar demokrasi, tentu harus profesionalisme dalam menjalankan fungsi control sosialnya serta tanggungjawab kepada public. Hal tersebut dikatakan Rohidin Mersyah ketika membuka seminar Media Massa Antikorulsi, di Bengkulu, Selasa (14/11).

Berdasarkan Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2016 Dewan Pers, Bengkulu sempat tercatat sebagai posisi terburuk kedua setelah Papua. Dengan kondisi ini, ia berharap IKP Bengkulu bisa membaik dan naik.

Dikatakan Rohidin Mersyah, kemerdekaan pers dijamin oleh undang-undang. “Pemerintah dan media massa, sebenarnya mempunyai cita-cita yang sama. Dimana Pers merupakan pilar demokrasi, tentu perlu profesionalisme,” katanya.

Pemprov Bengkulu juga mengapresiasi langkah jurnalis Bengkulu yang mendeklarasikan melawan korupsi. Menurut Rohidin Mersyah, pemerintah tidak anti kritik. Bahkan, media center yang ada di Humas Pemprov Bengkulu diharapkan sebagai 'rumah' insan media untuk mempermudah mendapatkan informasi.

Senimar Media Antikorupsi yang digelar ini mengankat tema media massa dalam posisi entitas bisnis dan fungsi kontrol social, digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai narasumber Imam Wahyudi dari Dewan Pers dan profesional bloger, Yosef Ardi. Seminar tersebut diikuti oleh pimpinan redaksi dari berbagai media massa di Bengkulu.

Imam Wahyudi memaparkan secara gamblang, bagaimana pers yang profesional. Baik dari sisi administrasi perusahaan pers, juga kode etik yang harus dipenuhi oleh jurnalis dan tetap menjaga Independensi. "Pers jangan menjadi melempem meskipun ada kerja sama dengan Pemda," tegasnya.

Sedangkan Yosef Ardi mengupas bagaimana karya jurnalistik dapat memberikan informasi yang lebih mendalam (deep news). Ketepatan pemilihan sisi pandang serta konsentrasi segmen juga menjadi daya tarik pembaca.

"Ini pentingnya penguatan divisi riset pada perusahaan pers, untuk memastikan memperoleh informasi yang lebih mendalam," ungkapnya. (mc/Tv)

Dibaca 38 kali

Facebook comments