Skip to main content

Aksi Cepat Penanganan PMK, Pemkab Bengkulu Selatan Gelar Rakor

Aksi Cepat Penanganan PMK, Pemkab Bengkulu Selatan Gelar Rakor
Aksi Cepat Penanganan PMK, Pemkab Bengkulu Selatan Gelar Rakor

Bengkulu Selatan - Sekda BS Sukarni Dunip mengadakan rapat koordinasi (Rakor) bersama Dinas Pertanian, BPBD dan instansi terkait untuk mengambil langkah-langka strategis penanganan kasus PMK, Sabtu (16/7).

Rakor yang dilaksanakan di ruang rapat Setkab BS ini tidak lain sebagai upaya penanganan wabah PMK. Wabah tersebut harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari semua stakeholder sehingga penyebaran wabah PMK di BS dapat dikendalikan.

Untuk diketahui, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kian meluas. Wabah ini telah tersebar di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Pino Raya, Bunga Mas, Manna dan Kecamatan Pasar Manna.

Sekda BS meminta Dinas Pertanian dan seluruh instansi dan pihak terkait segera menyusun rencana aksi untuk melakukan langkah-langkah strategis penanganan. Ada beberapa poin penting yang diminta Sekda untuk segera ditindaklanjuti.

Di antaranya melakukan pengendalian dan penanggulangan wabah PMK pada hewan ternak melalui pengamatan, pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan, dan pengobatan hewan. Lalu melakukan pengawasan secara optimal mulai dari tingkat desa/kelurahan serta membentuk Posko-posko Gugus Tugas Penanganan PMK.

"Yang terpenting untuk menindaklanjuti segala kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan di Dinas Pertanian dalam menangani PMK ini. Khususnya, terkait dengan kebutuhan vaksin dan pengobatan serta mempersiapkan anggaran pendanaan. Untuk itu, Insyaallah akan di anggaran pada perubahan anggaran nanti," ungkap Sekda.

Plt Kadis Pertanian BS Edi Siswanto, S.Pt menyebutkan, asal mula sebaran PMK di Kabupaten BS berasal dari Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya. Diketahui, terindikasi PMK ini berawal ketika ada kambing yang diambil dari Provinsi Lampung dan terus menyebar sampai saat ini, sudah terdapat ratusan ternak yang terindikasi terkena PMK.

Edi mengaku, penanganan antisipasi penyebaran virus PMK ini telah dilakukan. Mulai dari 1000 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian sudah didistribusikan di beberapa wilayah yang lebih khusus difokuskan pada wilayah Kecamatan Kota Manna dan Pasar Manna.

"Selain itu, tindakan isolasi terhadap keluar masuknya hewan ternak di Kecamatan Pino Raya juga telah dilakukan bekerjasama dengan pihak BPBD, Satpol-PP, Dinas Perhubungan, Polres dan Kodim dengan membentuk Posko penyekatan. Bahkan, sosialisasi secara massif dengan pendekatan secara persuasif terus gencar dilakukan kepada para pedagang dan peternak agar ternaknya diisolasi dan ditambang terlebih dahulu. Agar petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian lebih mudah untuk melakukan tindakan pengobatan," sebutnya. (Adv)


 

Dibaca 7 kali

Facebook comments