Skip to main content

Amankan Konflik Nelayan, Kapal Perang KRI Kurau Disiagakan

Amankan Konflik Nelayan, Kapal Perang KRI Kurau Disiagakan
Amankan Konflik Nelayan, Kapal Perang KRI Kurau Disiagakan


Bengkulu - Untuk meredam konflik antar nelayan Trawl Pulau Baii Bengkulu dengan Nelayan Tradisional Kelurahan Malabero Bengkulu, tim TNI Al siagakan kapal KRI Kurau dan 36 personil untuk mengamankan agar konflik tidak kembali terjadi.

Komandan Kapal KRI Kurau, Mayor Laut (P) Siswan Doni, saat ditemui dalam kapal,  mengatakan KRI kurau akan Saiga di perairan Bengkulu selama tiga hari, kemudian akan kembali melanjutkan operasi di Perairan Pantai Barat Sumatera. Upaya yang akan dilakukan KRI Kurau adalah bergerak menuju titik konflik dan menghalau agar kedua belah pihak kelompok nelayan yang terlibat konflik tidak bertemu dilaut.

“KRI Kurau akan melakukan patroli rutin setelah melakukan pengamanan di Bengkulu,” ujar Siswan Doni, Minggu (7/4).

Apabila KRI Kurau menemukan kelompok nelayan yang menggunakan alat tangkap yang dilarang, sesuai dengan kebijakan kementrian Kelautan dan Perikanan, maka KRI Kurau akan melakukan tindakan tegas terhadap nelayan-nelayan yang alat tangkapnya trawl.

“Karena itu sudah menjadi kebijakan dari pemerintah pusat. Kita akan memberikan tindakan tegas khususnya alat tangkap trawl, kemudian kita akan sita alat trawl, kita serahkan ke satuan kapal patroli, kemudian dilaksanakan pembinaan,” kata Siswan.

Sampai diturunkannya KRI Kurau di Bengkulu, lantaran diduga kondisi konflik nelayan di Bengkulu bisa dikatakan sudah cukup parah.

“Iya, karena perintah dari pemerintah atas karena terjadi konflik, jadi sesegera mungkin KRI Kurau bergerak menuju Bengkulu,” terangnya

Selain itu, jika KRI Kurau menemukan nelayan yang menggunakan senjata seperti senapan angin, membawa bom molotov dan lainnya, maka pihak KRI Kurau akan menyitanya yang kemudian diserahkan kepada aparat setempat dalam hal ini pihak Kepolisian.

“Personil kita saat ini dilapangan ada 36 personil, jadi nanti kita akan kita turunkan sesuai dengan kebutuhan. Batas wilayah operasi kita sampai Perairan Barat Sumatera, Perairan Sibolga, kemudian Sikakap, Mentawai, sampai ke Bengkulu,” pungkas Siswan. ( Rori Oktriyansyah)

Dibaca 17 kali

Facebook comments